Assalamu'alaikum Nak,
"Ini adalah awal cerita ku untuk kamu baca suatu hari nanti. Agar kamu tahu, aku sudah jatuh cinta kepadamu sejak kamu masih dalam perutku 😊"
Bermula di libur lebaran tahun 2022, aku dan suami pulang ke kampung halaman di bulan April, awalnya ke Jember dahulu (kampung suami) kemudian ke Sijunjung (kampung ku). Karena kami berlibur dan cuti lumayan lama sehingga menghabiskan waktu dan bersenang-senang bersama keluarga tercinta. Di Jember kami sering wisata kuliner LOL, makan teroos! Memang nak, Mama mu ini senang sekali makan, sehingga tidak menyadari berat badan sudah mulai bertambah. Namun kala itu ada yang aneh, bagaimana bisa menstruasi ku belum datang juga. Sudah seminggu aku telat. Ku pikir mungkin PCOS ku kambuh. Iya, dokter kandungan pernah mendiagnosa bahwa aku menderita PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) yaitu penyakit ketika sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal karena ketidakseimbangan hormon. Biasanya jika berat badan ku naik sedikit saja, maka menstruasi jadi tidak teratur dan siklusnya akan lebih lama. Begitu juga jika turun berat badan yang mungkin tidak terlalu signifikan, hal yang sama akan terjadi.
Hingga akhirnya tanggal 11 Mei 2022 aku coba untuk melakukan testpack di Bandara Juanda kala itu, karena saking penasarannya. Hanya berdoa semoga ini bukan karena PCOS tapi karena garis dua. Tapi hasil yang didapat di testpack garis satu, negatif. Kecewa sih karena sudah berharap akan rezeki titipan dari Allah. Namun ya sudahlah, mungkin belum saatnya. Akhirnya ku mencoba untuk fokus pulang ke kampung halaman serta menghadiri pernikahan kakak sepupu. Hari demi hari ku tunggu-tunggu, tetap tidak ada tanda-tanda menstruasi akan datang. Aku berencana untuk membuat janji temu dengan dokter kandungan di RS Columbia Asia Medan tanggal 21 Mei 2022, yaitu ketika nanti aku sudah kembali ke Medan.
Tanggal 16 Mei 2022 aku coba untuk testpack lagi, karena menstruasi tidak kunjung datang. Tetapi hasil yang didapat tetap sama, negatif. Lagi-lagi kecewa untuk kesekian kali. Meski belum genap satu tahun pernikahan kami, aku sering mendapat "nyinyiran" dari orang-orang sekitar.
"Loh masih belum ya, Ca? Biasanya orang abis nikah tuh cepat loh dapat momongan, sebulan dua bulan langsung dapet"
"Gimana bu? Udah ada cucu belum?" tanya teman-teman mama ku.
"Jangan lama-lama, jangan ditunda-tunda nanti susah loh dapat anak".
dan sebagainya nyinyiran orang. Jujur, aku yang menikah belum genap setahun aja rasanya begitu down mendengar perkataan orang seperti itu. Gimana yang udah bertahun-tahun menikah? Heran, orang-orang kenapa hobi urusin hidup orang lain ya? Semua sudah ada yang atur. Untuk hal-hal yang ga perlu seperti itu, stop ditanyakan ya! Hargai orang lain. Dipikir basa-basi seperti itu akan membuat orang bahagia? Ga! Karena yang mereka tahu, setiap orang yang sudah menikah pasti akan cepat punya momongan. Mereka ga tahu apa yang dilalui orang lain, apa yang dialami orang lain. Apa mereka tahu aku ada PCOS? Apa mereka tahu kalau aku dan suami LDM yang ketemunya cuma bisa sebulan sekali? Engga kan? Ya karena mereka cuma bisa nyinyir 😊
Oke kembali ke cerita awal. Setelah kekecewaan itu, aku pulang ke Medan dan Suami ke Pekanbaru tanggal 17 Juli 2022. Aku jalur darat dengan suami sampai Pekanbaru dan naik pesawat sendiri dari Pekanbaru ke Medan. Ada rasa sedih tentunya berpisah, tapi beginilah yang kami jalani setidaknya hingga saat ini. LDM.
Setelah di Medan selama 3 hari, aku masih tetap tidak sabar untuk menunggu hari sabtu (besoknya) bertemu dengan dokter kandungan. Karena aku penasaran kenapa menstruasi ku tidak kunjung datang. Apakah ini karena PCOS ku yang kambuh atau aku benar-benar hamil. Tapi beberapa hari sebelumnya aku sudah merasakan tanda-tanda menstruasi, seperti PD yang sakit. Aku mengira mungkin beberapa hari kedepan akan datang, tapi nihil. Akhirnya tanggal 20 Mei 2022 aku beranikan diri untuk testpack lagi. Sebulan sebelumnya aku membeli Ovulation Strip Test untuk mengetahui kapan masa subur ku serta beberapa testpack dengan harga murah. Untuk stok pikirku. Jadi lah aku pakai testpack yang mirip dengan alat untuk swab test. Betapa kagetnya aku, karena ada DUA GARIS yang muncul!
Aku tidak percaya, hingga ku putuskan untuk chat kakak sepupu ku yang saat itu baru hamil 1,5 bulan. Kebetulan dia juga seorang perawat. Ketika ku tunjukkan foto testpack ke dia, dia masih ragu apakah itu benar-benar positif atau penguapan urin. Karena ada satu garis yang samar. Akhirnya ku coba untuk test lagi dengan merk testpack berbeda. Hasilnya? SAMA. Masih garis 2 dan satunya samar!
"You are my sunshine, my only sunshine
You make me happy when skies are gray
You'll never know dear how much I love you..."