Pengalaman Diklat Prajabatan PT. PLN (Persero) - OJT (On The Job Training)
November 13, 2017
AKHIRNYA! Pembidangan berakhir!
Inilah perasaan yang gue rasain, keluar dari rasa terkekangnya Udiklat. Tapi ada hal yang bikin gue sedih waktu itu. Pengumuman penempatan, dan perpisahan dengan temen-temen satu pembidangan.
Pada saat pengumuman penempatan OJT (yang pastinya akan menjadi penempatan permanen juga) gue nunggu-nungguin dari awal. Nama gue mana ya? Kok ga ada? Gue bingung karena semua Regional Audit di Indonesia udah disebutin. Gue dimana ya? Hingga muncul slide terakhir. Nama gue muncul pertama "Hilda Yessica Vetrina", kemudian "Theo Sammaranta Siregar", "Putri Sartika", "Muhammad Gibral Alhaq", "Haris Ahmadillah". Dan... muncullah judul slide!
WAH FIX! GUE DAPET MEDAN!
Padahal waktu itu harapannya dapet penempatan Jakarta, yah setidaknya kalau ga bisa balik ke Padang, di Jakarta masih banyak sodara. Tapi ternyata melenceng dari perkiraan. Pas gue nelpon papa dan mama, beliau cuma jawab "Ga apa-apa nak, lebih bagus kan deket ke Padang". Hmmm iya juga sih. Gue awalnya ga nangis. Ya sedih sebenernya. Tapi antara sedih dan bingung juga, jadi gue ga bisa berpikir dengan perasaan lagi.
"Gimana nanti gue disana?"
"Orang-orang bilang Medan itu keras"
"Apa gue bisa disana tanpa saudara?"
Malemnya pas mau perpisahan dengan temen-temen SPI, gue mulai merasakan sedih. Sedih berpisah dengan temen-temen dan sedih karena belum pernah sama sekali ke Medan apalagi untuk tinggal di Medan. Ada rasa excited juga, karena inilah baru pertama kalinya gue ke Medan meski orang Sumatera. Malam perpisahan itu kita menyanyikan lagu apa saja yang bisa bikin kebersamaan kita melebur menjadi satu. Beberapa dari kita menangis, sedih. Waktu itu SPI B khususnya, menyampaikan ungkapan perasaan selama ini, meminta maaf kepada teman-teman yang sudah disakiti, yang merasa tersakiti, agar kedepannya ga ada lagi dendam.
Keesokan harinya kita semua satu per satu meninggalkan Udiklat Bogor. Tujuan Medan adalah 2 shift terakhir yang berangkat, yang paling akhir adalah teman-teman yang mau ke Papua (ini sedih banget karena mereka berangkat terakhir, dan ke Papua lagi) jadi ga ada yang dadah-dadahin. Di bandara berasa kaya drama, perpisahan sama temen-temen dan pacar. Orang-orang yang mungkin belum tau kapan lagi gue bisa ketemu mereka. Ini foto kita ber-12 di bandara sebelum berangkat dan ketika sampai di Kualanamu International Airport.
WELCOME MEDAN!!! Selamat datang kehidupan baru!!!
Ada sedih, ada excited, ada khawatir dan ada takut. Tapi apapun itu, gue bakal jalanin hari-hari disini dengan mandiri dan harus bisa lulus uji untuk tahapan OJT.
Hari pertama datang ke Kantor Wilayah Sumut berasa asing banget karena anak baru. Awalnya kita ngumpul dulu di lobby, kemudian di arahkan untuk datang langsung ke lantai 4 aja, SPI kebetulan di lantai 4. Gue kira kita harus naik tangga (waktu itu belum tau letak lift dimana), berasa udiklat bogor yekan kalau harus naik-naik lagi tiap hari.
Jadi, telaahan staff itu sebenernya semacam laporan yang dibuat oleh staf di dalamnya memuat analisis tentang pendapat serta saran terhadap suatu permasalahan. Dalam hal OJT ini, kita diminta untuk menguraikan permasalahan tersebut hingga mencapai suatu solusi atau rekomendasi. Nah, kalau di angkatan sebelum-sebelumnya mungkin lebih dikenal dengan Project Assignment (PA) dan Science & Technology Olympiad (STO), dimana dulu kita sampai diminta untuk membuat hasil jadi produknya. Sedangkan Telaahan Staff tidak perlu sampai bikin produk, tapi memberikan saran rekomendasi atau solusi aja. Jika siswa prajabatan bisa melewati uji Telaahan Staff dengan baik, maka berarti itu sudah sah menjadi pegawai tetap PT. PLN (Persero).
Btw, waktu itu kita SPI B menulis pesan dan kesan terhadap masing-masing individu. Dan... inilah yang ditulis oleh mereka buat gue :D
Keesokan harinya kita semua satu per satu meninggalkan Udiklat Bogor. Tujuan Medan adalah 2 shift terakhir yang berangkat, yang paling akhir adalah teman-teman yang mau ke Papua (ini sedih banget karena mereka berangkat terakhir, dan ke Papua lagi) jadi ga ada yang dadah-dadahin. Di bandara berasa kaya drama, perpisahan sama temen-temen dan pacar. Orang-orang yang mungkin belum tau kapan lagi gue bisa ketemu mereka. Ini foto kita ber-12 di bandara sebelum berangkat dan ketika sampai di Kualanamu International Airport.
WELCOME MEDAN!!! Selamat datang kehidupan baru!!!
Ada sedih, ada excited, ada khawatir dan ada takut. Tapi apapun itu, gue bakal jalanin hari-hari disini dengan mandiri dan harus bisa lulus uji untuk tahapan OJT.
Ini video instagram yang di ambil pas kita sampai di Bandara Kualanamu
Hari Pertama
Ini kantor gue coy! Kaget ternyata dari luar besar juga
Memasuki ruangan SPI dan kita ga tau mau ketemu siapa waktu itu (padahal hari sebelumnya gue udah hubungi Group Head SPI Regional 6 karena OJT nya memang di Regional 6) akhirnya disambut oleh seorang bapak-bapak yang ternyata beliau adalah salah satu Deputy Group Head Regional 6. Kemudian kita ditanya satu persatu asal, dll serta di arahkan ke ruangan Group Head. Semua pegawai SPI regional 6 diminta untuk berkumpul di ruangan tersebut sekaligus menyambut kami siswa OJT yang datang. Senang karena merasa "Wah, ini rumah baru gue".
Karena waktu itu adalah bulan puasa, jadinya ga banyak SPI yang pergi ngaudit keluar, sehingga kita juga kekurangan tempat duduk. Ya, mau ga mau kita semua kumpul di ruang meeting. Hari-hari OJT gue diisi dengan membuat perencanaan (Workplan) apa saja kegiatan yang akan dilakukan selama OJT. Selain itu ada sharing knowledge dari Deputy Group Head audit regional 1 dan 6. Memang agak membosankan.
Bertepatan dengan Lebaran
Karena OJT ini bertepatan dengan lebaran Idul Fitri, gue bingung antara mau pulang ke Padang atau ga. Masalahnya adalah tiket pesawat lagi mahal-mahalnya, dan gue cuma bisa pulang beberapa hari, selain itu ditambah lagi dengan bujukan mama papa yang bilang bahwa mereka akan ke Medan kunjungin gue setelah lebaran. Jadilah fix gue ga pulang kampung waktu itu. Apa gue ada teman waktu itu lebaran di Medan? Engga ada. Semua temen-temen gue yang dikost, yang dikantor, pada pulang kampung. Satu harapan gue cuma Ijek waktu itu yang memang asli Medan, temen kuliah gue. Harapan gue habis ketika Ijek pun bilang dia mau ke Siantar tempat tantenya pas lebaran.
Fix, gue ga pulang dan gue sendirian. Kebayang ga? Di Medan sendirian, ga ada temen, ga ada keluarga, saudara pun ga punya. Gue shalat Id sendirian ke mesjid. Ini pertama kalinya gue lebaran sendirian, di daerah orang lagi. Untungnya teknologi sekarang udah canggih, abis shalat Id gue video call mama dan papa. Kangen banget sama kampung halaman. Tapi ya gimana kan...
Kalian tahu? Pas lebaran pun ga ada yang jual makan. Susah banget cari makan sampai H+4 lebaran. Pernah waktu H+1 lebaran gue ke Sun Plaza sendirian karena saking susahnya cari makan dan gue makan sendiri di mall. Bener-bener kesepian. Tapi gue ga pernah nangis, sedih. Gue cuma bawa happy aja semuanya. Kalau ga ada kegiatan, paling gue baca buku, denger musik, nontonin drama korea sambil sesekali mencoba mencari Judul Telaah Staff apa yang bakal gue ambil.
Telaah Staff
Jadi, telaahan staff itu sebenernya semacam laporan yang dibuat oleh staf di dalamnya memuat analisis tentang pendapat serta saran terhadap suatu permasalahan. Dalam hal OJT ini, kita diminta untuk menguraikan permasalahan tersebut hingga mencapai suatu solusi atau rekomendasi. Nah, kalau di angkatan sebelum-sebelumnya mungkin lebih dikenal dengan Project Assignment (PA) dan Science & Technology Olympiad (STO), dimana dulu kita sampai diminta untuk membuat hasil jadi produknya. Sedangkan Telaahan Staff tidak perlu sampai bikin produk, tapi memberikan saran rekomendasi atau solusi aja. Jika siswa prajabatan bisa melewati uji Telaahan Staff dengan baik, maka berarti itu sudah sah menjadi pegawai tetap PT. PLN (Persero).
Back to kegiatan OJT. Sekitar bulan juli waktu itu gue dan temen-temen regional 6 angkatan 58 lainnya diikutkan magang ke Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera. Gue magang di bagian keuangan dan akuntansi. Bingung sebenernya karena kita disana juga ga kerja, paling tanya-tanya doang sama staff, supervisor, sama manajernya. Banyak kesulitan-kesulitan yang gue dan teman-teman alami. Setiap hari gue, Gibral dan Bg Haris selalu berangkat dan pulang dari kantor bareng karena agak jauh dari kos. Ini beberapa evidence magang dan OJT :
Ini waktu knowledge sharing dan gue malah bikin workplan
Diskusi Telaah Staff dengan Group Head Regional 6
Setiap Jumat diadakan senam sehat bersama di UIP KITSUM, dapet sarapan lagi
18 comments
cool mba ceritanya, ditunggu cerita ojt nya, saya masih newbie hehehe alias masih belajar. keep spirit!
ReplyDeletewehehehe, terimakasih banyak ya mas. Sudah ada cerita saya di waktu OJT dan menghadapi ujian untuk menjadi pegawai tetap. silahkan di baca. Thanks :)
DeleteKlo ojt disediakan mess ga kak? Atau cari kos pakai uang saku yg dikasih pln?
ReplyDeletePertanyaan yang bagus, kalau OJT engga disediakan mess. Jadi pas pembidangan, nabung-nabung aja buat nanti bayar kost pas ojt nya. Pembidangan kan dikasih uang saku, makan udah dikasih, jadi bisa saving kan :D Begitulah hidup anak per-OJTan haha
DeleteKa aku mau nanya nih kalau waktu diklat ada ga yg gagal? Atau misal dia sakit waktu pendidikan. Apakah akan digagalkan dalam peserta diklat? Terimakasih ka sebelumnya��
ReplyDeleteJika sakitnya parah, hingga harus opname dirumah sakit dalam waktu yang lama, mungkin susah untuk mengejar ketertinggalan pelajaran ya. Tapi setahu aku, ga pernah ya ada yg gagal karena sakit, kecuali sakit jiwa hehehe
DeletePengalaman yg tidak hanya menarik, butuh perjuangan pastinya.. sukses selalu kk.
ReplyDeleteiyaaa banget. Terimakasih banyak :D
DeleteMba sulit gak bikin telaah staff bagi anak akuntansi?
ReplyDeleteHmm gimana ya, kebetulan aku bukan dapet bagian akuntansi, tapi di bagian audit. Tapi lebih spesifiknya audit untuk keuangan, SDM dan Administrasi. Waktu aku bikin TS sih jujur pusing banget. Setiap hari itu rasanya ga ada hari tanpa memikirkan TS. Setiap TS itu punya cerita masing-masing dibalik pembuatannya. Menurut aku, sulit atau ga nya bikin telaah staff buat anak akuntansi, ya tergantung kamu nya. Kamu tahu ga apa yg pengen di tulis? Kalau kamu menguasai insyaAllah ga sesulit itu :D
Deletekak kok bisa dapat pembidangan audit? apa waktu pendaftaran auditor sama akuntansi itu di pisah? atau berdasarkan apa kak?
DeleteBerdasarkan pengalamanku dan pengalaman beberapa teman yang lain pada saat wawancara kita pasti ditanya tentang pengalaman kerja / pengalaman organisasi bagi yang belum kerja. Nah, aku kebetulan sebelumnya pernah bekerja di Bank Mega sebagai auditor juga. Dan beberapa temanku yang lain waktu aku tanya kenapa bisa ya masuk SPI, katanya ada yg pernah kerja di Kantor Akuntan Publik (auditor external), ada yang dulunya organisasi dan mengedepankan integritas, kejujuran, dll sesuai sifat yang kamu punya yang cocok untuk menjadi auditor. Gitu sih. Jadi kenapa aku masuk jadi auditor ya karena itu, berdasarkan pengalaman kerja ku sebelumnya. :)
DeleteKak, ada ga kk yg dapat penempatan di kota asal nya?
ReplyDeleteAda banget. Kebanyakan temen2ku orang batak dapet penempatan di Medan. Belun lagi daerah lainnya. Yang aku tahu sih SPI penempatan hampir semuanya dapat di kota asal. Ada beberapa yang penempatannya ga jauh2 juga dari kota asalnya.
DeleteApakah selama menjadi siswa diklat prajabatan digaji??
ReplyDeleteTentu dong. Tapi ga full. Sekitar 50% nya.
DeletePnemptn dmn mbk ?
DeletePenempatannya di medan
ReplyDelete