30 Maret 2018 lalu bertepatan dengan hari libur nasional. Bingung mau pergi main kemana akhirnya gue dan seorang teman memutuskan untuk jalan-jalan disekitaran Medan aja pake motor. Sebelumnya, gue nemenin dia untuk ngurus pin ATM nya yang terblokir namun setelah mencari-cari bank yang ga penuh, gue give up. Karena kebetulan libur, gue berinisiatif ngajak dia ke Rumah Tjong A Fie, dimana dahulunya sosok Tjong A Fie sendiri adalah seorang bankir yang kaya raya di masanya. Orang yang sangat dermawan dan berperan penting dalam membentuk Kota Medan dari kalangan tionghoa. Sesampainya di depan situs wisata sejarah tersebut, temen gue bilang "Yakin kamu mau kesini?" Gue melongo, seketika diam melihat rumah tersebut. "Bukannya gimana-gimana, tapi kamu pake jilbab. Lagian itu kayanya ada yang lagi ibadah juga. Kalo aku sih selaw gapapa karena ga keliatan" (temen gue bilang gitu dan kita juga sama-sama ga ngerti boleh atau ga masuk kesana untuk muslim). Sebenernya sih mungkin boleh-boleh aja karena itu terbuka untuk umum sejak tahun 2009. Akhirnya kita memutuskan untuk mencari wisata lain di Kota Medan, karena ga enakan tadi.

Setelah mencari-cari di google, gue dan temen memang belum pernah ke Istana Maimun. Ya, kita langsung ke Istana Maimun dengan excitednya. Ada apa sih di Istana Maimun? Gimana sih bentuknya? Ini dia :

Desain Istana yang unik

Ngakak! Karena hasil foto temen yang gue foto bagus, tapi hasil foto gue yang difoto temen ga bagus. Selalu begitu.

Awal sampai di parkiran kita langsung ditagih uang parkir, untuk motor Rp.3000,- dan memang ada karcisnya. Terus pas mau masuk ke Istana ada lagi biaya masuk perorang yaitu Rp.5000,-. Masuk ke Istana, ramai waktu itu mungkin karena kebetulan hari libur. Disana juga ada kostum yang bisa kita pakai, mungkin bisa dibilang kostum adat melayu gitu kali ya. Gue kurang tau berapa biaya untuk sewa kostum tersebut karena ga nyoba. Kebanyakan yang masuk ke Istana tujuannya untuk foto pakai kostum sih. 

Gue coba untuk keliling istana. Penasaran, karena Istana Pagaruyung banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah yang bisa dilihat. Tapi ternyata di Istana Maimun ini tidak terlalu banyak benda-benda peninggalan, hanya ada foto seperti yang terlihat di atas. Coba untuk ke sayap kiri, jalannya ditutup. Coba ke sayap kanan juga sama. Akhirnya gue dan temen hanya berfoto ria di depan istana. Waktu itu di dalam istana ada penyampaian cerita juga oleh bapak-bapak yang mungkin memahami bagaimana sejarahnya Istana Maimun tersebut, tapi gue cuma curi-curi denger dari ruang tengah.