Hari Selasa tanggal 17 Januari 2017 akhirnya pengumuman peserta yang lulus tes Akademik dan Bahasa Inggris keluar pukul 23.00. Jadi, gue sebenernya udah nungguin hasil nya ini dari sore dan ga sabaran. Hingga pukul 21.00 pengumuman masih belum muncul di web PLN, akhirnya gue milih untuk tidur.
Pukul 01.00 dini hari gue kebangun. Setelah buka handphone gue lihat ada notif dari whatsapp. Ternyata Laras, Tika, Orlando udah pada ngechat dan mereka bilang "Pengumuman PLN udah keluar gaes. dan yang lulus cuma Ica". WHATT??!! Gue langsung bangun dari tempat tidur. Sumpah. Ini bukan bangun yang biasa lagi, tapi sampe loncat! Kok gitu? Ini beneran ga sih? Akhirnya gue buka web PLN lagi untuk donwload pengumuman. Alhamdulillah, gue masih lanjut. Semangat teman-teman! Lain waktu pasti ada yang lebih baik. Ini nama gue di pengumumannya :
Mereview lagi, total peserta yang lulus hingga tahap ini adalah 1958 peserta dari tes sebelumnya 3853 peserta (WOW). Sedangkan untuk jurusan Akuntansi sendiri hingga tahap ini yang lulus adalah 545 orang dari 1434 peserta. Cut nya juga lebih dari setengah ya?
Setelah membaca pengumuman, gue langsung panik. ALAMAK! TESNYA PAGI INI? Iya, gue harus tes pagi itu juga dan gue belum baca apa-apa. Ya emang sih, psikotest yang buat sebagian besar orang mungkin ga perlu dipelajari karena itu alami sifat kita. Sedangkan menurut gue, gue tetap harus baca tips nya. Salah satunya sih memang harus istirahat yang cukup. Kalau ga istirahat cukup, gimana gue tes nanti? Gue paling takut kalau udah sakit kepala. Secara, gue kebangun jam 1 dan susah lagi untuk tidur. Akhirnya gue putusin untuk baca-baca buku psikotest. Ini bukunya :
Ini buku bagus banget! (Bukan promo loh tapi murni emang sekalian pengen review). Banyak tips-tips yang diberikan, baik untuk tes Draw a Person, Wartegg test, Tes Koran dan lain-lain. Selain untuk psikotes, buku ini juga dilengkapi dengan soal-soal plus jawaban untuk Tes Potensi Akademik (atau tes yang mirip dengan GAT). Nah, di bawah nanti akan gue share. Scroll terus ya!
BACK TO PSIKOTEST PLN!
Tahap Psikotes ini diawali dengan tes PAPI (Perception and Preference Inventory) atau tes kepribadian, kemudian dilanjutkan Wartegg Test, setelah itu menggambar pohon (Tes Baum Tree) dan menggambar orang (Draw A Person) dan yang paling akhir adalah Tes Pauli atau tes koran.
Untuk tes kepribadian (PAPI) ini sama sekali tidak ada tips dan trik, karena menurut gue jawab aja yang sejujurnya sesuai dengan kepribadian masing-masing. Tes PAPI ini kita dihadapkan pada pertanyaan dengan dua pilihan jawaban. Salah satu jawaban pasti ada yang mendekati kepribadian kita. Jika merasa tidak mendekati kepribadian, pilih salah satu yang menurut kalian masih bisa dipilih (apa ya bahasanya?). Ya pokoknya begitulah ya. Nah, hasil psikotes ini mungkin nanti akan di compare atau di match dengan jawaban kita waktu wawancara. Sehingga, jangan sampai bohong. Karena kalau bohong pasti akan ketahuan.
Nah, di buku Sukses Psikotes ini disajikan materi mengenai tes kepribadian beserta penjelasannya secara rinci. Berbeda dengan tes PAPI, namanya MBTI (Myers Briggs Type Indicator). MBTI merupakan sebuah metode pengukuran berbentuk kuesioner yang digunakan untuk membaca kepribadian seseorang. Ada empat skala pengukuran dalam MBTI, yaitu Extrovert (E) / Introvert (I), Sensing (S) / Intuition (I), Thinking (T) / Feeling (F), dan Judging (J) / Perceiving (P). Dengan demikian, ada 16 tipe kepribadian seseorang yang merupakan kombinasi dari empat skala tadi, yaitu ISTJ, ISFJ, ISTP, ISFP, INFJ, INTJ, INFP, INTP, ESTP, ESFP, ENFP, ESTJ, ESFJ, ENFJ, dan ENTJ. Dulu waktu Character Building di Bank Mega, gue juga diberikan MBTI. Hal ini untuk mengetahui kepribadian gue masuk tipe mana. Ternyata kepribadian gue termasuk ENFJ - Extroverted, Intuitive, Feeling & Judging (mungkin bisa search sendiri ya ENFJ itu seperti apa).
Selanjutnya ada tes Wartegg. Tes Wartegg menjadi cara untuk mengetahui kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang digambar. Pada tes wartegg ini kita akan diminta untuk melanjutkan dengan menggambar sesuatu dari bentuk tersebut, kemudian menuliskan nama benda yang digambar sesuai urutan gambar yang telah dibuat. Kemudian diminta untuk menuliskan nomor gambar yang mana paling disukai dan tidak disukai, sulit dan mudah. Penilaian dari tes wartegg ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek bukan mengenai bagus atau tidaknya gambar yang kita buat.
Tips dan cara mengerjakan soal wartegg test :
Sebaiknya pada tes wartegg ini
menggambar secara acak dan tidak berdasarkan nomor urut sesuai gambar, misalnya
1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena jika kita menggambar berdasarkan urutan gambar
1,2,3,4,5,6,7,8 akan dipandang oleh penyelenggara psikotes sebagai orang yang kaku atau konservatif. Sedangkan jika menggambar secara
acak misalnya 6,1,4,2,7,8,3,5 kita akan dipandang sebagai orang yang
bergerak kreatif, inovatif dan cenderung suka melanggar aturan. Untuk yang bergender pria, jangan
mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh
terhadap orientasi seks (kurang ngerti juga ini maksudnya bagaimana).
Source : Google
Terakhir, TES KORAN ATAU PAULI!
Peserta tes diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan jawaban tepat disampingnya. Penilaian dari tes ini adalah sikap terhadap tekanan, ketahanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian, konsisten, sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan.
Sumpah, waktu tes koran ini gue ga konsentrasi BANGET. Karena yang pertama, gue kurang tidur dan kepala gue pusing, ditambah lagi pagi itu flu tiba-tiba. Kedua, sebelah gue duduk adalah temen kuliah gue, namanya Eta dan dia bikin gue tambah ga konsentrasi karena waktu itu ngerjain tes koran cepet banget. Gue yang dari awal selow-selow baday jadi deg-degan. Karena orang-orang udah pada minta tambah kertas sedangkan gue belum selesai satu kertas. Tes ini dilaksanakan selama satu jam nunduk dan bikin leher sama tangan pegel. Akhirnya pas panitia bilang "Selesai! Letakkan pensil diatas meja" gue cuma selesai 3/4 bagian dari 1 lembar kertas koran.
Tips untuk tes ini :
Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan bener dan stabil di masing-masing kolom. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan dengan memaksakan diri di awal tes namun menurun di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga dan waktu sembari mendengar setiap perintah dari panitia.
Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes ini, melainkan pensil biasa atau pulpen saja sesuai dengan perintah panitia, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis ujungnya akan mudah patah atau habis sehingga memakan waktu untuk menggantinya, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila melakukan reload dalam 10 lajur berarti telah kehilangan waktu 5-10 detik dan hal ini tentu merugikan diri lo sendiri.
Teruslah fokuskan pikiran dalam mengerjakan tes koran ini, dan jangan memikirkan hal lain selain soal yang sedang di kerjakan. Karena jika sedikit saja lari dari fokus pikiran, hal ini akan mengganggu konsentrasi, sehingga dapat melambatkan pengisian angka dalam test.
Akhirnya tes selesai dan gue langsung merasa "Ah, mungkin gue ga bakal lulus untuk bisa ikut tes selanjutnya. Lihat aja tadi yang nambah kertas banyak banget. Sepertinya mereka udah ahli dalam tes koran". Tapi satu hal yang gue yakin, kesalahan yang gue lakukan ga banyak. Karena dari awal gue ngerjainnya santai dan perlahan kemudian ditengah-tengah makin cepet sampai akhir. Yang gue sayangkan, gue kurang tidur. Nah, jika kalian akan menghadapi psikotes, saran gue jangan sampai kurang tidur. Tubuh harus fit. Ini manjur banget. Dulu waktu tes koran untuk rekrutmen BI, gue ngerjainnya cepet banget bahkan jauh beda dengan waktu tes PLN. Tapi ya itu, kembali lagi ke penilaian masing-masing perusahaan. Beda perusahaan, beda kriteria karyawan yang mereka butuhkan, bukan?
Sekian tips dan trik serta cerita pengalaman gue untuk psikotes PLN kali ini. Selanjutnya? TES FISIK! Ditunggu ya cerita selanjutnya.
Notes :
Beberapa tips dan trik diatas didapat dari buku "Sukses Psikotes" yang telah dirangkum dan bermanfaat banget ketika gue tes PLN.
Thankyou.
Pukul 01.00 dini hari gue kebangun. Setelah buka handphone gue lihat ada notif dari whatsapp. Ternyata Laras, Tika, Orlando udah pada ngechat dan mereka bilang "Pengumuman PLN udah keluar gaes. dan yang lulus cuma Ica". WHATT??!! Gue langsung bangun dari tempat tidur. Sumpah. Ini bukan bangun yang biasa lagi, tapi sampe loncat! Kok gitu? Ini beneran ga sih? Akhirnya gue buka web PLN lagi untuk donwload pengumuman. Alhamdulillah, gue masih lanjut. Semangat teman-teman! Lain waktu pasti ada yang lebih baik. Ini nama gue di pengumumannya :
Mereview lagi, total peserta yang lulus hingga tahap ini adalah 1958 peserta dari tes sebelumnya 3853 peserta (WOW). Sedangkan untuk jurusan Akuntansi sendiri hingga tahap ini yang lulus adalah 545 orang dari 1434 peserta. Cut nya juga lebih dari setengah ya?
Setelah membaca pengumuman, gue langsung panik. ALAMAK! TESNYA PAGI INI? Iya, gue harus tes pagi itu juga dan gue belum baca apa-apa. Ya emang sih, psikotest yang buat sebagian besar orang mungkin ga perlu dipelajari karena itu alami sifat kita. Sedangkan menurut gue, gue tetap harus baca tips nya. Salah satunya sih memang harus istirahat yang cukup. Kalau ga istirahat cukup, gimana gue tes nanti? Gue paling takut kalau udah sakit kepala. Secara, gue kebangun jam 1 dan susah lagi untuk tidur. Akhirnya gue putusin untuk baca-baca buku psikotest. Ini bukunya :
Image Source : Google
Judul buku : "Sukses Psikotes"
Penulis : Ardani Prawira
Redaksi : Bintang Wahyu
Ini buku bagus banget! (Bukan promo loh tapi murni emang sekalian pengen review). Banyak tips-tips yang diberikan, baik untuk tes Draw a Person, Wartegg test, Tes Koran dan lain-lain. Selain untuk psikotes, buku ini juga dilengkapi dengan soal-soal plus jawaban untuk Tes Potensi Akademik (atau tes yang mirip dengan GAT). Nah, di bawah nanti akan gue share. Scroll terus ya!
BACK TO PSIKOTEST PLN!
Tahap Psikotes ini diawali dengan tes PAPI (Perception and Preference Inventory) atau tes kepribadian, kemudian dilanjutkan Wartegg Test, setelah itu menggambar pohon (Tes Baum Tree) dan menggambar orang (Draw A Person) dan yang paling akhir adalah Tes Pauli atau tes koran.
Untuk tes kepribadian (PAPI) ini sama sekali tidak ada tips dan trik, karena menurut gue jawab aja yang sejujurnya sesuai dengan kepribadian masing-masing. Tes PAPI ini kita dihadapkan pada pertanyaan dengan dua pilihan jawaban. Salah satu jawaban pasti ada yang mendekati kepribadian kita. Jika merasa tidak mendekati kepribadian, pilih salah satu yang menurut kalian masih bisa dipilih (apa ya bahasanya?). Ya pokoknya begitulah ya. Nah, hasil psikotes ini mungkin nanti akan di compare atau di match dengan jawaban kita waktu wawancara. Sehingga, jangan sampai bohong. Karena kalau bohong pasti akan ketahuan.
Nah, di buku Sukses Psikotes ini disajikan materi mengenai tes kepribadian beserta penjelasannya secara rinci. Berbeda dengan tes PAPI, namanya MBTI (Myers Briggs Type Indicator). MBTI merupakan sebuah metode pengukuran berbentuk kuesioner yang digunakan untuk membaca kepribadian seseorang. Ada empat skala pengukuran dalam MBTI, yaitu Extrovert (E) / Introvert (I), Sensing (S) / Intuition (I), Thinking (T) / Feeling (F), dan Judging (J) / Perceiving (P). Dengan demikian, ada 16 tipe kepribadian seseorang yang merupakan kombinasi dari empat skala tadi, yaitu ISTJ, ISFJ, ISTP, ISFP, INFJ, INTJ, INFP, INTP, ESTP, ESFP, ENFP, ESTJ, ESFJ, ENFJ, dan ENTJ. Dulu waktu Character Building di Bank Mega, gue juga diberikan MBTI. Hal ini untuk mengetahui kepribadian gue masuk tipe mana. Ternyata kepribadian gue termasuk ENFJ - Extroverted, Intuitive, Feeling & Judging (mungkin bisa search sendiri ya ENFJ itu seperti apa).
Selanjutnya ada tes Wartegg. Tes Wartegg menjadi cara untuk mengetahui kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang digambar. Pada tes wartegg ini kita akan diminta untuk melanjutkan dengan menggambar sesuatu dari bentuk tersebut, kemudian menuliskan nama benda yang digambar sesuai urutan gambar yang telah dibuat. Kemudian diminta untuk menuliskan nomor gambar yang mana paling disukai dan tidak disukai, sulit dan mudah. Penilaian dari tes wartegg ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek bukan mengenai bagus atau tidaknya gambar yang kita buat.
Tips dan cara mengerjakan soal wartegg test :
Tes
Wartegg ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok stimulus
feminim 1, 2, 7, 8 dan kelompok stimulus maskulin, terdapat pada 3, 4, 5, 6.
Gambarlah konstruksi teknik/benda mati untuk nomor 3, 4, 5, 6. Sedangkan untuk
nomor 1, 2, 7, 8 gambarlah makhluk hidup. Rincian sebagai berikut :
·
Kotak 1: Titik-titik hitam kecil menunjukkan kelincahan,
pusat sentral. Gambarlah makhluk hidup memiliki karakteristik, seperti serangga,
laba-laba, kupu-kupu.
·
Kotak 2: Bentuk S terbalik menggambarkan kebebasan,
menggelepar. Gambarlah burung terbang.
·
Kotak 3: Baris ketiga menunjukkan kemauan dan tekad untuk
selalu memperbaiki diri. Gambarlah pagar, tangga, tiang listrik, dsb.
·
Kotak 4: kotak hitam kecil di sudut kanan atas, menunjukkan
konstruksi yang kuat Gambarlah bangunan, atau konstruksi beton, dll yang
menunjukkan kekuatan.
·
Kotak 5: Dua garis di sudut kiri bawah, menunjukkan
bagaimana ketepatan pemecahan masalah. Gambarlah objek yang kompleks,
cepat, tepat, seperti balap motor atau mobil.
·
Kotak 6: Dua garis membentuk segi empat Menunjukkan
kesederhanaan tapi tetap menyuguhkan realitas. Gambarlah kamera, televisi,
komputer.
·
Kotak 7: Titik kurva Menunjukkan garis yang tidak dapat
diproses secara sembarangan, harus diperlakukan dengan hati-hati. Contoh:
ulat, ular.
·
Kotak 8: Garis melengkung menunjukkan kebesaran, kebijaksanaan.
Gambarlah makhluk hidup yang besar dan menunjukkan kewibawaan, seperti
gajah.
S Setelah mengerjakan Wartegg, selanjutnya diberikan kertas kosong dua lembar dan gue yakin ini pasti Tes Baum dan DAP. Pada tes Baum kita diminta
menggambar pohon, namun ada beberapa jenis pohon yang dilarang seperti umbi-umbian, cemara, kelapa, dan beringin.
Pohon yang digambar harus yang berkambium atau dikotil. Pohon yang gue gambar sih pohon mangga. Tapi pohon yang lain seperti rambutan,
pepaya, dan nangka juga bisa. Tips :
- Posisi gambar pohon usahakan ditengah-tengah kertas yang disediakan, hal ini berarti karakter seseorang yang praktis dan rendah hati, menangani masalah-masalah dengan sikap mengharapkan yang terbaik dan membayangkan yang terburuk. Dengan cara ini kita siap dengan apapun yang terjadi.
- Ada buah. Menggambarkan orang yang paling bahagia melihat hasil pekerjaan yang dikerjakan dengan baik.
- Bentuk batang pohon, pohon yang gue gambar waktu itu ga terlalu lebar tapi ga ramping juga. Pas sih ukuran batangnya.
- Tinggi batang lebih dari setengah tinggi kertas. Hal ini berarti karakter seseorang yang berhasrat untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam hidup, serta dermawan dalam soal uang.
- Letak pohon ditanah, merupakan karakter seseorang yang mendambakan rasa aman dan stabilitas. Lebih menyukai kehidupan keluarga dan pekerjaan dimana dia bisa bertahan bertahun-tahun.
- Akar pohon. Waktu itu gue ga gambar akar.
- Pohon berdahan atau tidak, gue gambar berdahan.
- Dominasi daun pada pohon. Gue ga menggambar daun karena daun itu harus banyak. Jadi gue bikin pohon yang seperti ada daunnya tapi tidak terlihat. Nah lho? Pusing kan. Kira-kira seperti ini gambarnya :
Gambar diatas bukan gambar gue, tapi hanya untuk memberi gambaran seperti apa pohon yang gue bikin. Bedanya, gue ga bikin batu. hanya tanah untuk meyakinkan bahwa pohon tersebut benar berada diatas tanah. Panitianya terlebih dahulu sudah mengingatkan kita untuk tidak menggunakan penghapus. Sehingga jangan menggambar secara berulang-ulang hal ini menunjukkan keragu-raguan atau kurang tegas. Karena gambar menggunakan
pensil HB susah dihapus.
Selanjutnya Draw a Person (DAP). Untuk tes ini sama seperti menggambar pohon, kita diminta untuk menggambar dan ga boleh gunain penghapus. Waktu itu gue menggambar perempuan, yang sedang akan berangkat kerja. Nah, sebenarnya tips untuk menggambar manusia ini adalah
- Gambar objek sesuai dengan jenis kelamin, karena jika menggambar berbeda dengan jenis kelamin dapat mencirikan suatu kebingungan dalam identifikasi seksual.
- Buat gambar manusia tersebut sedang melakukan aktivitas karena hal ini dapat mencerminkan suatu keaktifan, bersemangat, mandiri, dan cakap.
- Jangan buat gambar yang samar, kabur, pudar, sketsa, atau garis dasar berupa sketsa dan garis putus. Karena ini berarti mengindikasikan perasaan cemas, takut, tidak nyaman, terisolir dari lingkungan. Gambarlah dengan yakin, karena tekanan dan arah coretan sangat mempengaruhi.
- Tunjukkan gambar tersebut ekspresif. Karena dapat mencerminkan sesuatu yang hidup.
- Gambarlah bahu yang sejajar, jangan berbeda ukuran.
- Untuk pakaian, waktu itu gue gambar atasan dan bawahan (rok), tanpa ada aksesoris. Jika ingin menambahkan aksesoris, gue sarankan kancing (berarti kebutuhan akan perhatian/rasa aman), dan ikat pinggang (sering dikaitkan dengan kedisiplinan atau kelakuan/tekanan). Jangan menggambar perhiasan, karena dapat diartikan kurang percaya diri.
- Buat manusia lengkap. Mulai dari kepala, rambut, mata, alis mata, bulu mata, telinga, mulut, gigi, jari tangan dan kaki, pokoknya semuanya gambar manusia lengkap dan utuh.
- Berikan deskripsi nama, usia, jenis kelamin, dan juga aktivitas.
Terakhir, TES KORAN ATAU PAULI!
Peserta tes diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan jawaban tepat disampingnya. Penilaian dari tes ini adalah sikap terhadap tekanan, ketahanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian, konsisten, sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan.
Sumpah, waktu tes koran ini gue ga konsentrasi BANGET. Karena yang pertama, gue kurang tidur dan kepala gue pusing, ditambah lagi pagi itu flu tiba-tiba. Kedua, sebelah gue duduk adalah temen kuliah gue, namanya Eta dan dia bikin gue tambah ga konsentrasi karena waktu itu ngerjain tes koran cepet banget. Gue yang dari awal selow-selow baday jadi deg-degan. Karena orang-orang udah pada minta tambah kertas sedangkan gue belum selesai satu kertas. Tes ini dilaksanakan selama satu jam nunduk dan bikin leher sama tangan pegel. Akhirnya pas panitia bilang "Selesai! Letakkan pensil diatas meja" gue cuma selesai 3/4 bagian dari 1 lembar kertas koran.
Tips untuk tes ini :
Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan bener dan stabil di masing-masing kolom. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan dengan memaksakan diri di awal tes namun menurun di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga dan waktu sembari mendengar setiap perintah dari panitia.
Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes ini, melainkan pensil biasa atau pulpen saja sesuai dengan perintah panitia, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis ujungnya akan mudah patah atau habis sehingga memakan waktu untuk menggantinya, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila melakukan reload dalam 10 lajur berarti telah kehilangan waktu 5-10 detik dan hal ini tentu merugikan diri lo sendiri.
Teruslah fokuskan pikiran dalam mengerjakan tes koran ini, dan jangan memikirkan hal lain selain soal yang sedang di kerjakan. Karena jika sedikit saja lari dari fokus pikiran, hal ini akan mengganggu konsentrasi, sehingga dapat melambatkan pengisian angka dalam test.
Akhirnya tes selesai dan gue langsung merasa "Ah, mungkin gue ga bakal lulus untuk bisa ikut tes selanjutnya. Lihat aja tadi yang nambah kertas banyak banget. Sepertinya mereka udah ahli dalam tes koran". Tapi satu hal yang gue yakin, kesalahan yang gue lakukan ga banyak. Karena dari awal gue ngerjainnya santai dan perlahan kemudian ditengah-tengah makin cepet sampai akhir. Yang gue sayangkan, gue kurang tidur. Nah, jika kalian akan menghadapi psikotes, saran gue jangan sampai kurang tidur. Tubuh harus fit. Ini manjur banget. Dulu waktu tes koran untuk rekrutmen BI, gue ngerjainnya cepet banget bahkan jauh beda dengan waktu tes PLN. Tapi ya itu, kembali lagi ke penilaian masing-masing perusahaan. Beda perusahaan, beda kriteria karyawan yang mereka butuhkan, bukan?
Sekian tips dan trik serta cerita pengalaman gue untuk psikotes PLN kali ini. Selanjutnya? TES FISIK! Ditunggu ya cerita selanjutnya.
Notes :
Beberapa tips dan trik diatas didapat dari buku "Sukses Psikotes" yang telah dirangkum dan bermanfaat banget ketika gue tes PLN.
Thankyou.