Seberapa sering kah Anda mengalami emosi sesaat? Seberapa sering kah Anda mendesak orang lain agar melakukan hal yang Anda mau? Seberapa sering kah Anda mengalami cek-cok dengan orang lain? Seberapa sering kah orang lain tersinggung oleh ucapan Anda?
Jika Anda mendapatkan jawaban "sangat sering" dari semua pertanyaan di atas, berarti Anda harus mengintrospeksi diri atas hal apa saja yang telah Anda lakukan.
Jika Anda mendapatkan jawaban "sangat sering" dari semua pertanyaan di atas, berarti Anda harus mengintrospeksi diri atas hal apa saja yang telah Anda lakukan.
Emosi sesaat adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu dan bersifat sementara. Mengapa sementara? Karena begitulah sifat emosi. Emosi, lebih cepat berlalu. Berbeda dengan suasana hati. Suasana hati akan lebih lama bertahan. Misalkan seseorang sedang berada dalam suasana hati yang buruk. Maka itu akan lebih lama terkontrol di bandingkan dengan emosi.
Jika seseorang mengalami masalah dalam diri nya, maupun dengan orang lain, maka ia akan dengan mudah menunjukkan emosi nya. Dampaknya, seseorang yang sedang dalam emosi tinggi dengan mudah membentak orang lain, menyuruh bahkan mendesak orang lain tanpa merasa bersalah sedikitpun. Di sisi lain, orang yang di bentak, orang yang di suruh, dan orang yang didesak merasa tidak pantas menerima hal itu. Disinilah awal terjadinya "adu mulut" maupun "adu fisik" akibat dari emosi yang tidak terkontrol.
Emosi sering kali dikaitkan dengan kemarahan. Karena rasa marah timbul dengan cepat dan juga berlalu dengan mudah. Seseorang marah, disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu nya adalah : "Ketidakmampuan seseorang memandang dari sisi orang lain atas hal yang telah terjadi pada dirinya". Seseorang yang mengalami masalah, biasanya hanya mampu memandang dari sisinya sendiri dan mencari-cari kesalahan orang lain terhadapnya.
Dua atau lebih orang yang berbeda pendapat bisa diibaratkan seperti sebuah koin yang mempunyai kedua sisi, mungkin keduanya sama-sama tidak pernah melihat sisi yang lainnya. Namun mereka tetap sama : satu koin. Sebaiknya manusia juga bisa seperti koin, berbeda pendapat namun bisa disatukan dengan satu tujuan yang sama.