Cerita Rekrutmen Karyawan PT. PLN (Persero) Bagian 6 : Tes Laboratorium dan Penunjang
Cerita Rekrutmen PLN April 28, 2017
Tanggal 3 Februari 2017 keluarlah pengumuman untuk peserta yang lolos ke tahap tes Laboratorium dan Penunjang. Alhamdulillah gue lolos lagi dan udah sampai tahap ini. Untuk S1 Akuntansi peserta yang tersisa ada 147 orang dari sebelumnya 214 orang. Sedangkan jumlah seluruh yang lolos adalah 565 orang dari 790 orang.
Kebetulan gue dapet jadwal tes nya jam 5. Terpaksa bangun pagi jam setengah 4. Gue minta anter sama ka Rifqi karena tempat tes nya lumayan jauh dari kos, yaitu di Biotest Laboratorium Menteng. Nyampe di Biotest pukul setengah 5 dan itu udah rame sama peserta yang mau tes. Jadi, masih sama dengan tes fisik kemarin, di bagi menjadi dua tempat. Hal ini mungkin untuk mengakali supaya peserta tidak terlalu lama mengantri. Untuk tes Lab dan Penunjang ini ada 5 bagian yang diperiksa yaitu darah puasa, urin, EKG, audiometri, dan rontgen.
Gue dateng di Biotest dan mengambil nomor antrian 182. Gue dan ka Rifqi duduk sambil nunggu giliran. Waktu itu masih antrian 172. Ga lama setelah itu, nomor gue di panggil. Gue tanda tangan absensi dan diminta KTP. Lalu petugas nya menyerahkan formulir pemeriksaan ke dokter yang ada di dekat antrian. Ada 3 dokter dan itu untuk pengambilan darah puasa. Sebelumnya kita di wajibkan berpuasa selama 10 jam (boleh minum air mineral). Akhirnya nama gue dipanggil sama dokter jilbab pink untuk pengambilan darah. Karena gue udah puasa 10 jam, gue langsung menyerahkan diri untuk di ambil darahnya. Awalnya degdegan dan takut sih. Karena udah lama juga ga di suntik. Terakhir disuntik pas SD.
"Tangannya dilurusin ya mba, trus dikepal. Tarik nafas, lepasin kepalnya..." Dokternya sambil megangin tangan gue daaann...
Zlep! Jarum suntik masuk ke tangan. Gue ga berani liat. Yang gue rasain sih agak sakit, itupun sambil pasang ekspresi muka nahan boker. Jarumnya lumayan lama di tangan gue. Setelah itu, gue disuruh tarik nafas lagi dan jarumnya sudah di cabut dari tangan.
Fiuh! Akhirnya gue bisa lihat darah-darah gue ada di beberapa tabung. Gue tanya dokternya, berapa tabung darah yang diambil. Dokternya bilang 3 tabung. Tapi ini tabung kecil ya. Jangan bayangin tabung yang besar :v
"Tangannya dilurusin ya mba, trus dikepal. Tarik nafas, lepasin kepalnya..." Dokternya sambil megangin tangan gue daaann...
Zlep! Jarum suntik masuk ke tangan. Gue ga berani liat. Yang gue rasain sih agak sakit, itupun sambil pasang ekspresi muka nahan boker. Jarumnya lumayan lama di tangan gue. Setelah itu, gue disuruh tarik nafas lagi dan jarumnya sudah di cabut dari tangan.
Fiuh! Akhirnya gue bisa lihat darah-darah gue ada di beberapa tabung. Gue tanya dokternya, berapa tabung darah yang diambil. Dokternya bilang 3 tabung. Tapi ini tabung kecil ya. Jangan bayangin tabung yang besar :v
Setelah ambil darah, gue langsung kebelet pipis. Sekalian deh tampung urin untuk pemeriksaan. Karena banyak minum kali ya sebelum tes, tabung gue penuh diisi urin. HAHA. Setelah tampung urin, gue taruh botol nya di sterofoam.
Abis pipis, gue langsung cek ruangan EKG. Karena gue lihat dokternya berdiri di depan ruangan, gue langsung kesana. Eh tau-taunya dari belakang ada cewe yang nyalip trus dia masuk duluan. Gue berenti di depan pintu yang ditutup sama dokternya. Tiba-tiba mba2 yang duduk dekat ruangan itu bilang "masuk aja mba. Tadi pemeriksaannya untuk dua orang kok." Gue langsung noleh "oh iya ya mba?" Gue ketok pintu dan langsung buka "permisi dok" sambil melayang-layangkan kertas pemeriksaan ke udara. "Ohiya silahkan masuk" Dokternya lagi sibuk ngurusin cewe yang nyalip gue tadi. Sambil nutup pintu, gue bilang "Makasih ya mba" ke mba2 yang duduk tadi.
Abis pipis, gue langsung cek ruangan EKG. Karena gue lihat dokternya berdiri di depan ruangan, gue langsung kesana. Eh tau-taunya dari belakang ada cewe yang nyalip trus dia masuk duluan. Gue berenti di depan pintu yang ditutup sama dokternya. Tiba-tiba mba2 yang duduk dekat ruangan itu bilang "masuk aja mba. Tadi pemeriksaannya untuk dua orang kok." Gue langsung noleh "oh iya ya mba?" Gue ketok pintu dan langsung buka "permisi dok" sambil melayang-layangkan kertas pemeriksaan ke udara. "Ohiya silahkan masuk" Dokternya lagi sibuk ngurusin cewe yang nyalip gue tadi. Sambil nutup pintu, gue bilang "Makasih ya mba" ke mba2 yang duduk tadi.
"Langsung buka perhiasan atau jam tangan ya mba. Bajunya diangkat keatas sampai dada ya." Gue langsung ikutin instruksi dokternya dan diminta untuk berbaring di kasur. Baru pertama kali nih gue cek jantung pakai EKG. Setelah itu, kedua tangan dan kedua kaki dijepit pakai penjepit gede gitu. Di dada juga di pasang alat-alat dengan kabel panjang sert dijepit (rasanya seperti di bekam). Kemudian ada bunyi irama jantung gue dan itu direkam pake kertas. Setelah beberapa lama, dokternya bilang "normal ya mba". Wah syukurlah. Alatnya satu per satu dilepas trus gue bangkit dan rapih-rapih pakaian.
"Udah ya dok?"
"Udah mba"
"Terimakasih ya dok. Tadi normal kan ya?" Cuma pengen pastiin.
"Iya mba, normal"
"Oke dok makasih" Sambil senyum dan berlalu keluar ruangan.
Selanjutnya gue antri untuk audiometri. Sebelumnya di pengumuman kelulusan tes Fisik, kita juga diberitahukan untuk membersihkan telinga serta hidung. Hal ini supaya kita bisa mendengar suara dengan jelas. Giliran gue datang, gue langsung berjalan ke ruangan untuk pemeriksaan audiometri. Audiometri ini dilakukan diruangan kecil tertutup. Hmm kalau di Biotest sih semacam lemari kecil (karena gue lihat gedung Biotest yang satu ini kayak gedung lama, dan kurang persiapan, jadi cuma ada alat seadanya aja). Didalam lemari kecil tersebut disediakan kursi untuk duduk sama headphone. Kita diperintahkan untuk memakai headphone tersebut. Kemudian mba-mba yang jaga bilang, kalau denger suara pencet tombol. Gue belum ngeh waktu itu ada suara atau ga. Mba nya udah langsung mulai aja. Trus, beberapa detik gue ga pencet tombol. Mba nya bilangin gue lagi “Kalau denger suara pencet tombol ya, mba”. Gue kaget sambil mikir ‘emang tadi udah ada suara ya?’ dalem hati. Tapi gue malah bilang “Oh iya mba dipencet” gue langsung ketawa sendiri. Setelah dimulai lagi, ada suara ‘tiiiiit’ kecil kemudian makin besar dan makin besar, kadang kecil lagi. Jadi gue pencet-pencet aja itu tombol. Ga berapa lama, mba-mba yang jaga bilang udah selesai. Gue langsung kasih kertas formulir yang di berikan waktu awal tes. Kemudian mba-mba itu paraf, dan selesai... Audiometri.
Selesai tes audiometri, gue udah dapet 4 ceklis. 1 ceklis lagi untuk rontgen. Nah, karena rontgen beda tempat tapi masih deket situ juga, yaitu di biotest yang satunya. Gue nunggu dulu untuk diberangkatkan 5 orang secara bergantian ke sana. Setelah di perintahkan untuk ke biotest yang satunya, gue jalan bareng 4 orang lagi. Sampai di biotest itu, gue disuruh nunggu sebentar lalu masuk dan menyerahkan formulir pemeriksaan ke ibu-ibu petugas disana. Menunggu untuk dipanggil.
"Hilda Yessica Vetrina" Suara mas-mas manggil nama gue. Ternyata ada dua ruangan untuk rontgen. Salah satunya mas-mas ini. Gue masuk ruangan. Gue kira ada petugas cewe. Karena belum pernah rontgen, gue bingung. Kata mas nya "Baju, kerudung dilepas ya mba. Br*nya juga ya. Silahkan berganti pakaian di ruangan disudut ya mba." Gue kira ga ada dikasih baju yang lain yak, kaget gue. Eh ternyata diruang ganti itu ada baju khusus untuk rontgen. Udah, gue keluar dari ruang ganti dengan baju khusus itu. Setelah itu disuruh tempel dada, bahu dan perut sambil berkacak pinggang. Disuruh tarik nafas, tahan, buang nafas, udah selesai.
"Lah? Udah nih mas?"
"Udah mba. Udah selesai"
Weh, gue ga nyangka bisa secepat itu tes nya. Trus gue ganti baju lagi cepet2 soalnya udah banyak yang ngentri di luar. Udah selesai, gue langsung naik ke lantai dua untuk nuker form pemeriksaan dengan tanda tangan di kartu peserta tes.
Pas lihat jam tangan, lah? Baru jam setengah 7? Haha. Cepet banget selesai nya!
Untung aja cepat selesai. Jadi gue bisa datang ke kantor lebih awal juga. Soalnya untuk tes PLN ini aja gue udah banyak ambil cuti. Jadi ga enak sama atasan libur mulu kan? Alhamdulillah jadinya tetep bisa masuk kantor karena dapat jadwal jam 5 pagi.
Tips :
Tips :
- Usahakan jaga pola makan dan kesehatan. Jangan makan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, mengandung purin (untuk asam urat), dan mengandung trigliserida tinggi. Berikut daftar makanannya yang didapat dari grup telegram :
- Sebulan sebelum tes, gue udah amat sangat menjaga pola makan. Disarankan untuk makan makanan yang mengandung omega 3 tinggi seperti salmon, tuna. Selain itu gue perbanyak minum air putih serta minum susu Tropicana Slim Low Fat (ini bukan iklan). Tapi ampuh loh. Soalnya dua minggu sebelum tes itu gue coba ukur kolesterol di Guardian. Ternyata hasilnya kolesterol gue dibawah 150 alias low. Padahal 3 bulan sebelumnya, kolesterol gue mencapai 191! Untuk diketahui, pola makan gue sebulan : Pagi makan pisang, kemudian minum susu (beri jeda), siang makan nasi plus ikan / ayam no santan no mecin dan sayur, malam makan buah seperti jeruk, mangga, nanas, atau pepaya.
- Rajin olahraga. Gue memutuskan untuk ikut gym di kantor bulan januari lalu, hitung-hitung sehat sekaligus persiapan jika lolos.
- Sesekali cek kesehatan. Mungkin dengan cek tekanan darah, kolesterol, asam urat atau trigliserida kalian akan tahu seberapa sehat atau tidak makanan yang kalian makan.
Tes selanjutnya gimana ya? We'll see!